Karya :
Jean Baudrilard
Ukuran Buku :
12 x19,5 cm
Tebal :
xxxiv + 98 Halaman
TERNYATA
setiap uapaya menyibak dan menelanjangi KEBENARAN upaya pemikiran
(interpretasi), baik religious, ilmiah maupun filosofis untuk mengungkap
RAHASIA yang selalu membuat manusia terbirit-birit dan kerap baku hantam,
sebanding dengan KEMUSTAHILAN berhasilnya semua upaya itu. Semakin kebenaran
dikejar lalu dipegang, semakin lincah dia ngacir. Bagai merpati perawan yang
aduhai jinaknya. Begitu MENGGODA jejaka pemburu. Bagaimana tidak?
Jika kebenaran adalah rahasia terbesar,
sementara sekarang ini setiap penjaga dan penjaja rahasia sudah membanting
harga di etalaseq KOMUNIKASI dan INFORMASI, lalu apa lagi yang akan menggoda,
ke mana lagi akan dicari gairah yang ada dalam upaya PENCARIAN? Di masa ini,
merpati perawan tanpa ba-bi-bu membeberkan rahasianya kepada jejaka pemburu,
begitu pula sebaliknya. Setelah itu keduanya BERCINTA. Tak ada lagi permainan
“bertukar tangkap dengan lepas.” Cairan yang keluar dari KELAMIN masing-masing
tak ubahnya dengan ingus yang mesti dipaksa keluar hanya akrena mengganggu
kelancaran NGOBROL. MAKNA tewas seketika sebab REFERENSI mengungsi ke ketiadaan
digusur INFORMASI yang membengkak melampaui tubuhnya sendiri. Dengan begitu
setiap TANDA tak lagi punya kedalaman, yang tersisa hanyalah TAMPILAN-LUAR,
wajah indo yang dipupuri bedak beras.
Tidakkah menakutkan hidup di dunia
seperti itu? Namun Ekstasi Komunikasi ini tak hendak menakut-nakuti, sebab
Baudrillard tentu sudah tahu bahwa orang yang mau mendekap ketakutannya sendiri
mestilah tidak dapat disebut orang-takut. Dan memang demikian agaknya, sebab
masih ada yang bisa dilakukan, yakni MAIN petak-umpet dengan setiap
tampilan-luar yang begitu mengoda. Dengan KESEMPATAN itulah hidup di dunia yang
FATAL ini bisa terus diseret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar