Karya: Abdul Mustaqim
Ukuran
Buku : 14,5 x 21 cm
Tebal
: xx + 112 Halaman
Al-Qur’an, sebagai kitab suci dan
pedoman hidup manusia memiliki karakteristik yang terbuka untuk ditafsirkan (multi interpretable), ini dapat dilihat
dalam realitas sejarah penafsiran Al-Qur’an sebagai respons umiat Islam dalam
upaya memahaminya. Pemahaman atasnya tidak pernah berhenti ataupun menoton,
tetapi terus berkembang secara dinamis mengikuti pergeseran zaman dan putaran
sejarah. Inilah yang menyebabkan munculnya beragam madzhab dan corak dalam
penafsiran al-Qur’an.
Lahirnya madzahibut tafsir, sesungguhnya
merupakan ssebuah keniscayaan sejarah, sebab tiap generasi ingin selalu
“mengkonsumsi” dan menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidup, bahkan
kadang-kadang sebagai legitimasi bagi tindakan dan perilakunya. Apalagi para
mufassir ketika menafsirkan al-Qur’an tidak bisa lepas dari pengaruh kondisi
sosio-kultural dan situasi politik di mana ia tinggal. Di samping itu,
perbedaan kecenderungan dan disiplin ilmu yang dimiliki para mufassir sangat
berpengaruh terhadap hasil penafsiran, implikasinya memunculkan pluralitas
penafsiran al-Qur’an, di mana pluralitas itu justru menunjukkan adanya kekayaan
khazanah pemikiran umat Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar