Kamis, 29 Januari 2015

BELAJAR DARI KEGAGALAN ORDE BARU


Karya: Revrisond Baswier
Ukuran Buku : 14,5 x 21 cm
Tebal : x + 354  Halaman


EKONOMI Indonesia di era Orde Baru mengalami pasang surut. Pada masa kejayaannya, ia pernah mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, dipuji-puji oleh para pengamat ekonomi dunia. Namun, ketika terjadi b adai krisis pada tahun 1997, ekonomi Indonesia di bawah orde baru jatuh tersungkur tanpa daya, terpuruk pada titik yang paling rendah dalam sejarah. Sementara Negara-negara lain yang tidak kurang parahnya diterjang krisis sudah mulai pulih dan bangkit kembali, Indonesia belum juga mampu keluar dari keterpurukannya. Nasib tragis ekonomi Indonesia ini bagaikan lakon dalam sebuah drama yang memilukan.

Ada tiga fenomena ekonomi yang menarik pada era orde baru: kesenjangan, konglomerasi dan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Lalu apa kaitan antara kesenjangan ekonomi dengan konglomerasi? Apakah ada keterkaitan antara konglomerasi dengan korupsi, kolusi dan nepotisme? Mengapa kapitalisme yang muncul di Indonesia adalah kapitalisme semu atau kapitalisme perkoncoan? Bagaimana praktik Jakarta (baca: pemerintah pusat) menjarah daerah selama ini? Seperti apakah sebenarnya bangun ekonomi Indonesia yang telah diletakkan oleh founding fathers Negara ini? Adakah sosok ekonomi Indonesia itu adalah ekonomi kerakyatan? Bagaimana model ekonomi kerakyatan itu? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang ingin dijawab penulis dalam buku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar