Kamis, 29 Januari 2015

ABU NAWAS DAN KUSIR KELEDAI





Karya                 : Yusuf Abdussalam
Ukuran Buku    : 12 x19,5 cm
Tebal                  : viii + 132 Halaman

Mengembangkan kecerdasan spiritual dan emosional, itulah tujuan dari penulisan buku ini. Selama dalam opini masyarakat kita, kecerdasan selalu, peningkatan hal-hal “serius”. Karena itu, orang cenderung menyerahkan tugas-tugas pencerdasan pada lembaga-lembaga serius, dan memandang humor hanyalah sekedar varian dan hiburan semata.

Padahal, jika memang kecerdasan (baik spiritual maupun emosional) bertumpu pada kebijaksanaan hidup, maka seseorang tidak dapat meraih puncaknya hanya dengan berbekal dengan pikiran formalis. Bila mau belajar dari gagasan kecerdasan yang dikembangkan kaum sufi, seseorang harus terus menerus mangasah rasa yang berdimensi emosional maupun spiritual. Karena memang sebenarnya proses pengembangan kecerdasan tersebut tidak lain aalah pendakian emosional dan spiritual menuju puncak kemanusiaan, yaitu maqam yang disebut insane kamil.

Dalam kaitan dengan pendakian menuju insane kamil, humor memiliki tingkat fleksibilitasnya yang cukup tinggi bila dibandingkan sarana pendidikan lainnya. Tanpa rasa digurui, para pendaki diantarkan pada sebuah kebenaran yang lebih tinggi dari kebenaran formal. Humor mengajak seseorang menebus ego masing-masing untuk mengantarkan pada kearifan tertinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar