Kamis, 29 Januari 2015

ASMARANDANA DARAH BHARATA: KITAB ASMARA DAN AJARAN MERANCANG BENIH UNGGUL


Karya                 : Wawan Susetya
Ukuran Buku    : 14,5 x 21 cm
Tebal                  : xx + 360  Halaman


Kebesaran keturunan Bharata tidak begitu saja jatuh dari langit, tetapi melalui proses perulatan hidup yang cukup panjang. Sadarkah Anda bahwa kualitas keturunan bisa dirancang semenjak Anda belum memiliki pasangan hidup? Rahasianya ada dalam diri Anda sedniri yaitu menjadikan diri sebagai manusia utama. Keluhuran budi yang terus Anda perjuangkan adalah bahan dasarnya. Hidup dalam masyarakat adalah wadahnya. Sedangkan pengolahnya adalah kerja keras, rigen (tangkas), gemi (hemat), nastiti (waspada), sumerep ing petang (bijaksana), ilmu, tumemen ing sedya (sungguh-sungguh), dan nyegah kayun (mengendalikan hawa nafsu).

Godaan adalah ujian yang akan selalu hadir sepanjang sejarah kehidupan manusia di bumi. Pengendalian hawa nafsu adalah senjata utama untuk melawan godaan. Manusia yang dikalahkan oleh hawa nafsunya, sama artinya dengan menabur benih bencana. Begawan Palasara sekalipun, akibat kegimir gebyare wentis kuning (tergoda kemolekan wanita) menyebabkan semua keturunannya berwatak dur angkara kecuali Abiyasa.

Sebaliknya, mereka yang dalam kehidupannya mau bersabar dan prihatin akan menemukan cahaya kehidupan. Seperti Arjuna yang tidak mempan oleh godaan wanita justru mendapatkan kemuliaan ilahiah sekaligus mendapat hadiah bidadari-bidadari pilihan dengan keturunan yang baik-baik. Bahkan cucunya, Parikesit, mampu mempimpin dan menyejahterakan rakyat Ngastina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar