NEW TERORISM
Fanatisme & Senjata Pemusnah Massal
Karya: Walter Laqueur
Pengantar: Abdullah Sumrahadi
Ukuran: 15,5 x 24 cm
Tebal: xxii + 435 Halaman
Harga: Rp 55.000,-
Terorisme jadi istilah yang sulit didefinisikan, namun paling banyak disebut, karena di dalamnya terkandung sesuatu yang menakuti siapa saja: kekerasan tanpa pandang bulu. Kekerasan jadi pilihan terakhir karena adanya aspirasi-aspirasi politis, religius atau ideologis tertentu yang tersumbat sedangkan sarana untuk menegaskan-diri semakin dikebiri. Masalah sulitnya mendefinisikan karena tidak begitu jelas aspirasi dan penegasan-diri siapa, begitu pula dengan siapa yang menyumbat dan mengebiri itu. Korban yang berjatuhan tidak lebih dari sekadar tumbal, semacam maklumat konkret dari aspirasi dan penegasan-diri entah dari siapa yang ditujukan entah kepada siapa sebenarnya.
Di abad 21 pelaku teror tidak mesti satu kaum, kelompok atau bangsa, teror bisa saja dilakukan oleh beberapa gelintir orang atau bahkan satu orang. Motif-motif yang mendasarinya pun tidak seperti dulu lagi, motif politis bisa jadi bercampur dengan motif kriminal, motif religius diboncengi kepentingan ideologis, sementara motif kesukuan awalnya hanya dipicu oleh keinginan menguasai kapital, bahkan ada yang cuma didorong oleh kepedulian pada alam lingkungan (ekoterorisme), dan seterusnya. Teror seperti ini sangat dimungkinkan dengan kemajuan teknologi persenjataan. Senjata yang dipergunakan untuk meneror tidak hanya dalam bentuk “benda” yang dapat melukai orang lain saja, sebagaimana yang dipahami secara biasa, tapi sudah sangat canggih, sampai-sampai dalam bentuk maya (cyberterrorism). Tidak jarang pula senjata pemusnah massal yang dipergunakan untuk meneror bisa ditenteng dan dikendalikan oleh satu operator. Di dunia sekarang, apa pun bisa dimiliki, termasuk senjata seampuh apa pun, sebab patokan yang berlaku adalah “ada uang, ada barang”.
Mengingat manusia kerapkali lebih bisa terkejut, terguncang, tersentuh dan tergugah oleh hal-hal konkrit, sesuatu yang bisa disaksikan mata kepala sendiri, baik dalam dunia riil maupun imajiner, buku ini tidak banyak bicara dalam tataran wacana abstrak, namun justru memaparkan setumpuk data dan fakta tentang sesuatu yang menakutkan itu: terorisme!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar