Kamis, 07 Agustus 2014

Negara Muhammadiyah (Mendekap Politik dengan Perhitungan)

NEGARA MUHAMMADIYAH
Mendekap Politik dengan Perhitungan
Karya: Syarifuddin Jurdi 
Ukuran: 14,5 x 21 cm
Tebal: xvii + 253 Halaman
Harga: Rp 30.000,-

Buku ini bertutur tentang peran politik salah satu organisasi keagamaan terbesar dan tertua di Negara tercinta ini. Muhammadiyah.

Bagaimana Muhammadiyah memainkan peran politiknya tentu tidak akan terlepas dari skenario “drama politik” secara keseluruhan yang berlaku di Negara ini, sebab skenario tersebut sesungguhnya adalah terjemahan cita-cita ideal yang ingin dituju oleh segenap bangsa ini.

Apakah Muhammadiyah punya skenario sendiri yang mesti dimainkan dalam “drama politik” kontemporer, saat Negara ini dilanda begitu banyak krisis? Setidaknya ada tiga jawaban yang ditawarkan buku ini untuk pertanyaan tersebut.

Pertama, berkaca pada masa lalu, melihat sumber jati diri Muhammadiyah itu sendiri. Di sini akan ditemukan dua kata yang mesti dipegang Muhammadiyah dalam peran apa pun yang dimainkannya, “pemberdayaan umat.” Bagi Muhammadiyah, umat adalah di atas segala-galanya. Jadi tidak tepat kiranya kalau ada elit Muhammadiyah yang menggiring umat hanya demi politik dan kekuasaan.

 Kedua, meninjau jarak ke masa depan. Di masa datang, umat akan menghadapi tantangan yang bukannya tambah berkurang. Tantangan terbesar adalah globalisasi kebudayaan yang mengharuskan setiap orang di muka bumi ini untuk tidak lagi menutup diri sambil membusungkan dada menyatakan dialah yang paling benar. Situasi sosial-politik membuat orang tidak lagi bisa memaksakan keinginan kepada orang lain, meskipun keinginan itu adalah yang terbaik menurutnya. Maka, bagi Muhammadiyah, gagasan tentang negara Islam patut ditimbang-timbang kembali, sebelum terburu-buru diselenggarakan.

Titik temu kedua peran tersebut melahirkan peran ketiga, yakni langkah-langkah konkret pembenahan berbagai sektor kehidupan yang semrawut di masa kini. Di antaranya membersihkan kekuasaan negara dari elit yang mengambil hak umat, atau lazim disebut praktik KKN; pemberdayaan generasi muda dengan investasi pendidikan dan sosial; dan, memberi teladan kepada umat bahwa sesungguhnya politik adalah tugas mulia, karena cita-cita ideal yang menyangkut hajat hidup orang banyak hanya bisa diejawantahkan dengan tata politik-ekonomi yang santun dan berkeadaban.

Selebihnya, buku inilah yang mengurai hal-hal di atas dengan panjang lebar.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar