INVESTASI SYARI’AH
IMPLEMENTASI KONSEP PADA KENYATAAN EMPIRIK
Karya
: Josmailani (ed).
Ukuran
Buku : 14,5 x 21 cm
Tebal
: xviii + 466 Halaman
FAKTOR utama yang membedakan antara
ekonomi konvensional dengan ekonomi Islam adalah bahwa dalam ekonomi Islam
semua tindakan, kegiatan, kebijakan, strategi dan interaksi dalam perekonomian
tidak berakhir dengan untung atau rugi di dunia, tetapi dibawa sampai pada hari
akhir Rasulullah SAW yang bersabda, “Jika hari kiamat tiba dan seorang
diantaramu masih ada yang memegang tanaman (bibit sebuah pohon), maka
tanamkanlah” (H.R. Ahmad). Berpijak dari itu, Islam pada dasarnya sangat
mendorong investasi dan mengakui adanya hubungan yang erat antara investasi dan
pertumbuhan ekonomi terutama karena bekerjanya efek pengganda (multiplier).
Dalam praktiknya, pertumbuhan tersebut harus digunakan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Hal yang menonjol lainnya dalam Islam
adalah bahwa dana harus dinamik, artinya menyimpan dana sehingga menjadi tidak
produktif adalah sesuatu yang dilarang. Zakat dapat diumpamakan sebagai
“penalty” dari menyimpan kekayaan, sehingga dengan zakat, paling tidak 2,5%
dari kekayaan tadi harus kembali ke masyarakat. Jika semua orang membayar
zakat, maka manfaatnya masih akan lebih kecil dibanding dengan jika si wajib
zakat tadi melakukan investasi, karena jumlah penerima zakat yang dapat dibantu
pasti lebih sedikit disbanding jumlah tenaga kerja yang dapat diserap jika uang
tadi diinvestasikan dalam sektor riil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar