Rabu, 03 September 2014

Abu Wardah Sahabat Abu Nawas

ABU WARDAH SAHABAT ABU NAWAS
Karya      : Ibu Sahid as-Sundy
Ukuran Buku     : 14,5 x 21 cm
Tebal     : xii + 224  Halaman
Harga    : 19.500,-


Persahabatan Abu Nawas-Abu Wardah tidak secara khusus dibicarakan dalam buku ini, karena memang buku ini lebih mengkhususkan berbicara tentang polah tingkah Abu Wardah yang telah berubah cerdas akibat persahabatan itu. Pembaca perlu memahami konteks penulisan buku ini yang ingin menunjukkan hikmah suatu persahabatan. Bahwa, sangat penting seseorang baik anak-anak, dewasa, maupun orang tua, untuk mengambil sahabat yang mampu melahirkan perbaikan-perbaikan diri. Mereka yang bisa mengambil sahabat seperti itu, akan berubah menjadi lebih baik karena pengaruh sang sahabat sebagaimana berubahnya Abu Wardah karena pengaruh Abu Nawas.
Masyarakat industry membangun persahabatan manusia menjadi suatu hubungan fungsional kerja dan melunturkan hubungan emosional antar sesama manusia. Mereka bertemu dan bersahabat lebih karena butuh saling bantu dalam menghadapi roblematika dunia kerja yang melilitnya. Para mahasiswa butuh teman karena ia perlu pinjam catatan atau berhubungan dengan sesamanya untuk bisa menyelesaikan tugas kuliah dan laboratorium. Komunitas terbayang paling dekat dengan mereka yang pada awalnya berbasis keluarga dan lokalitas tanah ingin diubah basisnya, yaitu dunia kerja. Maka struktur masyarakat yang dicita-citakan adalah suatu bentuk yang sedemikian rapi untuk keperluan praktis kemjuan industri. Dalam masyarakat seperti itu tersembunyi suatu asumsi bahwa manusia tak ada bedanya dengan robot penggerak mesin-mesin industri. Maka tak bisa ditolak, berbagai penyakit sosial yang merupakan efek samping dari industrialisasi terus merajalela.
Menolak industrialisasi, sekarang ini jelas merupakan mimpi. Menghadapi gelombang hilangnya nilai-nilai kemanusiaan dan keterasingan manusia dengan sekitarnya, kita bisa memulainya dari membangkitkan semangat persahabatan di antara anak-anak, saudara, dan kita sendiri. Semangat untuk mau saling belajar dan mau saling berbagi suka-duka harus kita tanamkan sejak dini. Dan tampaknya, untuk keperluan itulah buku ini penting hadir di hadapan pembaca sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar