ANTROPOLOGI
STRUKTURAL
Konsep
: Claude Levi Strauss
Ukuran
Buku : 15,5 x 24 cm
Tebal
: xii + 548 Halaman
Harga : 80.000,-
“Tentu saja Levi-Strauss bukan orang
pertama atapun satu-satunya orang yang memberi tekanan pada karakter struktural
fenomena-fenomena sosial, namun orisinalitasnya adalah karena memberi perhatian
yang serius atas hal itu dan dengan teguh mengambil segala konsekuensi
darinya,” (hlm. V) tulis Jean Pouillon dalam satu studi mutakhirnya untuk
menggambarkan sosok pemikir Prancis yang begitu kondang dalam disiplin
antropologi ini.
Keseriusan itu dapat dilihat dalam
studi-studi mendalamnya tentang kehidupan “masyarakat liar” dari berbagai
belahan dunia, mulai dari tata cara perkawinan, system kekerabatan, mata
pencaharian, hierarki kekuasaan, kepercayaan dan mitos-mitos mereka. Dari
studi-studi mendetail inilah dia kemudian membuktikan sekaligus memperluas
cakupan analisis truktural yang sebelumnya dikembangkan de Saussure dalam
bidang linguistik. Levi-Strauss memang konsisten dengan analisisnya, sehingga
dari kenyataan bahwa struktur yang melandasi kehidupan masyarakat sesungguhnya
adalah hukum-hukum baku yang dipatuhi secara tak sasar persis sebagaimana
konvensi-konvensi yang melandasi bahasa, dia tidak ragu untuk menyimpulkan
dalam buku The Savage Mind bahwa psike manusia merupakan sebagian dari kosmos
atau realitas material yang fungsinya tidak lain daripada mencerminkan kosmos
itu sendiri.
Buku Antropologi Struktural ini berisi
kumpulan tulisan Levi-Strauss yang mewakili beberapa inti pemikirannya. Sebagai
panduan untuk menyusuri pemikirannya di dunia antropologi, pertama-tama dia
memaparkan hubungan sejarah dengan antropologi yang melahirkan konsep dualistis
antara diakronis dan singkronis. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan
hubungan bahasa dengan kekerabatan yang menyediakan kerangka teoretis bagi
analisis struktural. Bagaimana kerangka ini diterapkan ketika menganalisis
organisasi-organisasi sosial, agama dan kepercayaan serta seni dapat dilihat
dalam pembahasan-pembahasan selanjutnya. Sebagai penutup, dalam buku ini
Levi-Strauss mengemukakan dengan terus-terang beberapa persoalan metodologi
dalam analisis structural dan bagaimana cara mengajarkannya.
Kebhinekaan budaya
membuat pemikiran strukturalis Levi-Strauss sangat relevan untuk diapresiasi
dan dijadikan bahan pertimbangan, sebab dengan analisis structural, barangkali
berbagai persoalan cultural yang muncul akibat keragaman dapat dipetakan dengan
lebih jelas. Karena semua orang pun juga sudah tahu kalau pemetaan persoaan
kurang terang, penantian terhadap solusi yang paling layak akan semakin
panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar