Selasa, 26 Desember 2017

GAJAHMADA & KASULTANAN MAJAPAHIT

GAJAHMADA & KASULTANAN MAJAPAHIT

Tebal xii + 496
Ukuran buku: 14,5 x 21 cm
Harga: 91.000
Penulis: Ki H. Ashad Kusuma Djaya
Epilog: DR.IMAM QULYUBI,S.S., M. Hum

Penulisan Gaj Ahmada yang dikatakan berasal dari buku Kasultanan Majapahit adalah kebohongan yang diviralkan, sebab tidak ada istilah yang menyalahi kaidah bahasa jawa Kawi itu di buku tersebut. Kajian Gajahmada (jika dipisah sesuai hukum Garba dalam bahasa jawa Kawi menjadi Gajah Ahmada) dibahas secara lengkap pada pada bab 18 buku karya Ki H. Ashad Kusuma Djaya ini.


Buku yang terdiri 24 bab ini juga mengungkap bahwa Majapahit adalah kerajaan besar yamg sangat memperhatikan rakyatnya. Raja mengangkat siwadyaksa (dharmadyaksa kasaiwan) sebagai pejabat yang bertanggung jawab pada kemakmuran negeri. Selain itu, Raja juga mengangkat dharmadyaksa kasogatan sebagai pejabat yang bertanggung jawab pada urusan pengkajian atau pendidikan rakyat. Berbagai candi didirikan, salah satunya sebagai media kasogatan (pengajaran). Undang-undang Kutara Manawa yang digunakan pada masa Majapahit 70% mirip syariat Islam, antara lain hukum mati bagi pembunuh yang mirip qishas dan potong tangan untuk pencuri.

Sumber yang banyak digunakan untuk penulisan sejarah Majapahit selama ini adalah Kitab Nagara Krtagama. Dan dalam buku ini penulis membuktikan bahwa manuskrip tersebut adalah manual bagi penyelenggaraan Kasultanan di Nuswantara dengan menjadikan Majapahit sebagai modelnya. Kitab Nagara Kertagama ditulis “Untuk menjadi pujian di bawah naungan yang mulia Giri Natha” (Pupuh 94/1). Adapun yang dimaksud Giri Natha dalam Kitab Nagara Krtagama itu tidak lain adalah Sunan Giri Prapen. Dalam Pupuh 37/2 kita tahu dialah yang memiliki prasada (istana/kedhaton) menjulang tinggi “Iwir meru parwwata” yang artinya “bagaikan gunung meru (pusatnya dunia)”. Kata “siwa” dalam bahasa sansekerta berarti kesejahteraan atau kemakmuran, maka “siwapratista siwawimbha munggwi ri dalm” berarti istana Giri Natha menjadi “sumber kesejahteraan pembuka kemakmuran membangkitkan yang tinggal dalam kerajaan”. sotan bhatara girinatha putra pinakesti dewa sakala (Karena itu Giri Natha dimuliakan bagaikan keturunan dewa di alam nyata); Angehniran tuhatuha narendra khinabhaktyan i sabhuwana (Adalah beliau yang dituakan para raja seluruh negeri berbakti padanya).

Dengan menitikberatkan pada kajian Manuskrip dan Prasasti, Penulis buku ini mengajak pembaca memahami kembali makna gelar raja Majapahit, simbolisasi arca di bangunan candi, kitab undang-undang kerajaan Majapahit, berbagai prasasti masa Majapahit, tentang bahasa sansekerta dan prakerta, serta manuskrip yang berhubungan dengan Majapahit, terutama kitab Nagara Krtagama. Buku ini dilengkapi dengan lampiran transkrip versi DR TH. Pigeaud (terbit 1960), deskripsi Kutara Manawa oleh DR J. Brandes (lampiran 2), pembahasan candra sengkala dalam nagara Krtagama yang mengungkap tahun penulisan sesungguhnya (lampiran 3), dan pembahasan singkat seputar naskah-naskah Lombok (lampiran 4).

Senin, 08 Mei 2017

POS MADILOG (POST MATERIALISME DIALEKTIKA DAN LOGIKA) Buku Baru


Tebal.               : viii + 240
Ukuran Buku : 14.5 x 21 cm
Harga.             : 50.000
Penulis.           : Ki H. Ashad Kusuma Djaya








Buku ini saya rekomendasikan bisa menjadi buku pegangan bagi kajian filsafat ilmu di kampus-kampus di indonesia, melalui kajian post-materialisme, penulis mengajak memposisikan materi secara tepat dan bagaimana suatu sudut pandang terhadap perubahan yang seharusnya dijalankan. dalam kajian dialektika, penulis dengan cermat menguraikan tiga bentuk keterhubungan dialektis dan menolak pandangan dialektis yang hanya memberi ruang bagi pertemuan tesis, antitesis dan sintesis. sementara dalam kajian logika, penulis menguraikan beberapa konsep logika formal, logika kritis, dan logika integratif. sebagai kajian filfasat ilmu, buku ini pun melengkapinya dengan menyampaikan bahasan ontologi, epistemologi, dan aksiologi post-madilog.
(dr suprojo tamtomo)


dalam konteks sekarang, pengembangan ilmu pengetahuan bukan sekedar mengubah alam berpikir tradisional menuju alam berpikir modern, sebagaimana berlangsung pada masa kehidupan tan malaka. salah satu akibat langsung dari globalisasi yang menimpa kehidupan sosial kita adalah munculnya tatanan sosial yang oleh giddens disebut sebagai post-tradisional. tatanan post-tradisional bukanlah tatanan yang tradisinya lenyap, tetapi merupakan tatanan yang tradisinya berubah status.  tradisi harus menjelaskan dirinya sendiri, menjadi terbuka untuk diselidiki dan diwacanakan.

kajian post-madilog tidak sekedar melakukan lacak jejak sejarah keilmuan, namun menawarkan paradigma keilmuan berbasis pada pandangan hidup sistem yang selaras dengan dasar kehidupan kebangsaan kita. kemandegan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak adanya benang merah antara pengembangan ilmu pengetahuan dengan dasar-dasar kehidupan berbangsa kita menunjukkan ada yang harus dibenahi dalam kajian filsafat ilmu kita selama ini.

Rabu, 12 April 2017

SOEKARNO PEREMPUAN & REVOLUSI (Cetak Ulang)

Tebal.              : vi + 310
Ukuran Buku : 14,5 x 21 cm
Harga.             : 50.000
Penulis.           : Ashad Kusuma Djaya



      Sudah banyak buku yang mengungkap biografi politik Soekarno. Buku ini tidak hanya bicara perjalanan politik, tetapi juga mengungkap perjalanan intelektual Soekarno. Sang Proklamator tersebut bukan hanya negarawan yang politikus, tetapi juga pemikir ulung yang gagasannya memberi inspirasi dan menjadi dasar lahirnya Indonesia.                                            
      Perempuan dan revolusi, dua hal melekat dalam perjalanan politik dan intelektual Soekarno. Memang dua hal itu sering manjadi sumber kritik dalam kehidupan politik Soekarno. Namun jika kita menyimak perjalanan hidupnya, dua hal itu pula yang banyak membakar semangat politik dan intelektual Soekarno.
     Membaca ulang perjalanan politik dan intelektual Soekarno adalah mengungkap langkah dan gagasan besar seorang tokoh dunia yang pernah memimpin negeri ini. Buku ini didedikasikan buat calon-calon pemimpin Indonesia dan dunia. Agar bisa belajar dari jasa dan kesalahan Soekarno.

Rabu, 22 Maret 2017

TEORI SEMIOTIKA (Cetak Ulang)

Tebal.               : x + 530
Ukuran Buku : 15.5 x 24 cm
Harga.             : 110.000
Penulis.           : Umberto Eco







       Buku ini bermaksud menggali kemungkinan teoretis suatu pendekatan terpadu terhadap setiap fenomena signifikasi dan/atau komunikasi yang berlangsung antarmanusia. Lebih penting lagi, dia juga ingin menelisik fungsi-fungsi sosial seperti apa yang bisa dimainkan pendekatan tersebut.        
       Ketika manusia tak bisa lepas dari jejaring tanda, yang diperlukan bukan hanya sekadar kemampuan untuk memahami, karena pemahamannya yang tidak didasarkan pada pemetaan sistem dan cara kerja hubungan kode-kode yang melandasi setiap fungsi-tanda akan tersasar ketengah labirin pemahaman subjektif.     
       Itulah sebabnya mengapa setelah membahas teori kode, buku ini menjelaskan teori produksi-tanda yang menyoroti berbagai fenomena semisal pemakaian bahasa sehari-hari, evolusi kode, komunikasi estetis, berbagai jenis perilaku komunikasi interaktif, pemakaian tanda untuk menyebutkan suatu benda atau keadaan, sampai dwngan rahasia semiotis yang ada dibalik ideologi.

      Teori kode dan teori Produksi-tanda inilah yang menjadi unsur utama pendekatan terpadu yang akan ditawarkan buku Teori Semiotika karya Umberto Eco kepada Anda.

Kamis, 16 Maret 2017

Konsekuensi-konsekuensi Modernitas (cetak ulang)

Tebal                : xii + 248
Ukuran Buku.  : 14.5 x 21 cm
Harga               : 55.000
Penulis.            : Anthony Giddens








Melalui buku ini Anthony Giddens mengkaji seluk beluk modernitas dan konsekuen-konsekuensinya. Dalam masyarakat industrial, namun pada batas-batas tertentu di dunia ini secara keseluruhan, kita telah memasuki satu modernitas tingkat tinggi, yang terlepas dari ikatan terhadap keyakinan akan tradisi dan terhadap yang telah lama dikenal dengan "titik pengamatan" (baik bagi yang berada "di luat" maupun "di dalam" dan bagi yang lain)-dominasi Barat. Meski penemunya berusaha menemukan kepastian untuk menggantikan dogma-dogma yang telah ada sebelumnya, namun modernitas secara efektif melibatkan institusional keraguan. Semua klaim pengetahuan, pada zaman modern, pada dasarnya bersifat sirkuler, meski "sirkuralitas" ini memiliki konotasi berbeda dalam ilmu alam bila dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial.


Menurut Giddens, modernitas sebenarnya bberorientasi ke masa depan, sehingga "masa depan" memiliki status sebagai model yang kontrafaktual. Meskipun ada alasan lain mengapa hal itu dilakukan.ini adalah satu faktor  yang dijadikannya landasan untuk meletakkan realisme utopis. Antisipasi masa depan menjadi bagian dari masa kini, sehingga terpulang kepada bagaimana masa depan sebenarnya berkembang; realisme utopis mengombinasikan "pembukaan jendela" bagi masa depan dengan analisis kecenderungan institusional yang terus berlanjut di mana masa depan politis menjadi imanen dalam kehadirannya. Dengan membahas hubungan antara modernitas dengan transformasi ruang dan wakti secara mendalam, Giddens memulai kajian buku buku ini.

Rabu, 01 Februari 2017

PERADABAN BARAT Dari Zaman Kuno Sampai Zaman Pencerahan (Cetak Ulang)

Tebal.                : xx + 420 halaman
Ukuran Buku  : 15,5 x 24 cm
Harga               :  75.000
Penulis.            : Marvin Perry







Bab satu ini bicara Peradaban-Peradaban Pertama. Dalam uraiannya bab ini mengulas tentang Zaman Prasejarah, Munculnya Peradaban Mesopotamia, Peradaban Mesir, dan sebagainya. Bab dua membahas Bangsa Ibrani yang membawa pandangan baru atas Tuhan dan Individu. Bab tiga membahas tentang orang Yunani. Dalam uraiannya bab ini mengulas Evolusi Negara Kota , Zaman Hellenik, Zaman Hellenistik (Tahap Kedua Peradban Yunani), serta Prestasi Yunani (akal budi, Kebebasan, Humaniame). Bab empat membahas tentang Roma, Dari Negara-Kota menjadi Kekaisaran Dunia. Dalam uraiannya bab ini mengulas Evolusi Konstitusi Roma, Ekspansi Roma, Kebudyaan, Fondasi Kekaisaran Romawi, Keruntuhan serta Warisan Romawi, dan lainnya. Bab lima bicara tentang Agama Kristen yang Mendunia. Dalam uraiannya bab ini mengulas Asal-mula Agama Kristen. Penyebaran serta Pertumbuhan Organisasi Kristen.  
      
Bab enam bicara Munculnya Eropa. Dalam urainnya bab ini mengulas antara lain, Masyarakat Feodal, Munculnya Negara, Pertumbuhan Kekuasaan Paus, serta Orang Kristen dan Yahudi, dan bahasa lainnya. Bab tujuh membahas tentang mekarnya Peradaban Zaman Pertengahan (Sintesis Kristen). Dalam urainnya bab ini mengulas Bangkitnya Pengetahuan, Pandangan-Dunia Zaman Pertengahan Mundurnya Kepausan, serta Kesinambungan dan Keterputusanantara Zaman Pertengahan dan Dunia Modern.

Bab delapan bicara tentang Cara Pandang Renaisans.Hubungam Renaisans dan Zaman Modern, Latar Belakang Reformasi Geteja Zaman Petengahan, Reformasi dan Zaman Modern, serta bahasan lain. Bab sembilan bicara tentang, Transformasi Politik dan Ekonomis (Negara Bangsa, Ekspanai luar negeri, Revolusi Harga). Dalam urainnya bab ini mengulas Pandangan Baru atas Alam, Sintesis Newtonian, Arti penting Revolusi Ilmiah, Pemikiran Politik. Pemikiran Sosial, Pemikiran Ekonomi, Pencerahan Tinggi, Perang dan Revolusi serta Politik, dan lain-lain.