Sabtu, 24 September 2016

Cultural Studies (Cetak Ulang)


Penulis: Chris Barker
Tebal: xxvi + 470
Ukuran Buku: 155 240 cm
Harga : 90.000







Meski studi tentang kebudayaan telah berlangsung di berbagai disiplin akademis –sosiologi, antropologi, sastra, dll– dan meliputi konteks ruang geografis maupun institusional, namun ia bukanlah cultural stu­dies. Cultural studies adalah suatu arena interdisipliner di mana perspektif dari di­siplin yang berlainan secara selektif dapat diambil dalam rangka menguji hubungan antara kebudayaan dan kekuasaan, kebutuhan akan perubahan dan representasi atas kelompok-kelompok sosial yang terpinggirkan, khu­susnya kelas, gender dan ras (namun juga termasuk umur, kecacatan, nasionalitas, dll). Dengan demikian, cultural studies adalah satu teori yang dibangun oleh pa­­ra pemikir yang memandang produksi pengetahuan teoretis sebagai praktik politik. Di sini, pengetahuan tidak pernah menjadi fenomena netral atau objektif, melainkan soal posisionalitas, soal dari mana orang berbicara, kepada siapa dan untuk tujuan apa.
Cultural studies tidak bisa membicarakan satu mazhab teori saja, dan ia tidak cukup dibicarakan hanya oleh satu mazhab. Terlebih lagi subjek kajiannya melintasi benua, negara, suku bangsa, golongan, kelas, kelompok, umur, jenis kelamin, ideologi, kekuasaan dll., melintasi ruang-waktu dan fenomena-fenomena budaya lainnya yang mungkin sangat spesifik di suatu wilayah dan atau berlaku pada kurun waktu tertentu saja. Subjek-subjek ini sudah sejak lama menjadi wilayah disiplin ilmu-ilmu lain. Oleh karena itu cultural studies selalu merupakan bidang penelitian yang multi- dan post-disipliner.
Arena institusional utama bagi cultural studies adalah perguruan tinggi, dan de­ngan demikian cultural studies menjadi seperti disiplin akademis lain. Na­mun, dia mencoba membangun hubungan di luar institusi akademis, seperti dengan gerakan so­sial dan gerakan politik, para pekerja dalam institusi-institusi budaya, dan ma­najemen budaya. Dalam buku ini dibahas berbagai fenomena budaya kontemporer seperti budaya televisi, sinetron, politisasi atas berita dunia, gaya rock, gaya punk, musik rap, musik pop, kerusuhan di kota-kota besar, budaya dan perilaku para imigran, pemusatan kepemilikan media, isu gender, globalisasi, multikulturalisme, dsb.
Ide yang paling berpengaruh dalam cultural studies, antara lain Marxis­me, kulturalisme, strukturalisme, pascastrukturalisme, psikoanalisis dan politik per­bedaan (termasuk feminisme, te­ori ras, etnisitas dan teori pascakolonialisme).
Buku ini banyak mengetengahkan karya cultural studies yang tengah berkembang di Inggris, Amerika Serikat, Eropa Kontinental dan Australia, serta sedikit cultural studies yang berkembang di Asia, Afrika dan Amerika Latin, dengan eksplorasi teori dan referensi yang sangat kaya.


Rabu, 21 September 2016

Kesatuan Teologi dan Ilmu Pengetahuan





Penulis :John Polkinghorne
Tebal : xvi + 164 halaman.
Ukuran Buku : 14,5  21 cm
Harga : Rp 40.000,- 







Sebagai sosok seorang pendeta yang kepiawaiannya di bidang fisika dikagumi orang, Polkinghorne, tentunya mempunyai hipotesis bahwa postenlightment akan terjadi melalui bersatunya IPTEK dengan agama. Sebelum IPTEK muncul agama itulah yang dikenal oleh kaum pendeta dan kyai, meskipun mereka gagal memperlihatkan dalam hal apa agama bisa dipandang sebagai enlightment pada waktu ini. Karena itu dia berusaha memperlihatkan keniscayaan bagaimana mu’jizat 
itu bisa terjadi.


Selanjutnya pada Bab II dan III Polkinghorne berbicara mengenal the nature of science dan the nature of theology. Di Bab III dia tidak langsung membahas hubungan atau interaksi itu, melainkan berbicara mengenai the nature of the physical world. Pada Bab IV baru dia membahas mengenai points of interaction. Pada Bab V dia mencoba mendemonstrasikan bahwa kontradiksi itu akan lenyap atau melunak, kalau kita berhasil meningkatkan the level of description, the higher meaning, atau dalam bahasa kaum sufi meningkatkan maqam kesadaran.  






   

Kamis, 08 September 2016

Islam Bagi Kaum Tertindas



Penulis : Ki H. Ashad Kusuma Djaya
Tebal : viii + 192 halaman.

Ukuran Buku : 12,0  19,5 cm

Harga : Rp 40.000,-
 



Tidak ada daerah di bumi ini sekarang ini yang benar-benar bebas dari penindasan. Tempat yang tak ada penindasan itu hanya ada di sorga, bukan di bumi ini. Kenyataan itu menjadikan pesan Islam agar orang-orang beriman menjadi penegak keadilan masih berlaku untuk sekarang ini dan di mana saja. Perjuangan melawan penindasan sebagaimana digambarkan dalam misi diturunkannya Muhammad saw. Sebagai rahmatil ‘alamin tidak akan berhenti sampai hari kiamat. Takdir orang-orang beriman adalah berjuang untuk menegakkan keadilan, membela kaum tertidas. Buku ini ditulis sebagai ajakan untuk terus berjuang. Menurunkan kajian dari ranah teokogi hingga masuk ranah keilmuan sosial.