ABU WARDAH SAHABAT ABU NAWAS
Karya : Ibu Sahid as-Sundy
Ukuran Buku : 14,5 x 21 cm
Tebal : xii + 224 Halaman
Harga : 19.500,-
Persahabatan Abu Nawas-Abu Wardah tidak secara khusus dibicarakan dalam buku ini, karena memang buku ini lebih mengkhususkan berbicara tentang polah tingkah Abu Wardah yang telah berubah cerdas akibat persahabatan itu. Pembaca perlu memahami konteks penulisan buku ini yang ingin menunjukkan hikmah suatu persahabatan. Bahwa, sangat penting seseorang baik anak-anak, dewasa, maupun orang tua, untuk mengambil sahabat yang mampu melahirkan perbaikan-perbaikan diri. Mereka yang bisa mengambil sahabat seperti itu, akan berubah menjadi lebih baik karena pengaruh sang sahabat sebagaimana berubahnya Abu Wardah karena pengaruh Abu Nawas.
Masyarakat industry membangun persahabatan manusia menjadi suatu hubungan fungsional kerja dan melunturkan hubungan emosional antar sesama manusia. Mereka bertemu dan bersahabat lebih karena butuh saling bantu dalam menghadapi roblematika dunia kerja yang melilitnya. Para mahasiswa butuh teman karena ia perlu pinjam catatan atau berhubungan dengan sesamanya untuk bisa menyelesaikan tugas kuliah dan laboratorium. Komunitas terbayang paling dekat dengan mereka yang pada awalnya berbasis keluarga dan lokalitas tanah ingin diubah basisnya, yaitu dunia kerja. Maka struktur masyarakat yang dicita-citakan adalah suatu bentuk yang sedemikian rapi untuk keperluan praktis kemjuan industri. Dalam masyarakat seperti itu tersembunyi suatu asumsi bahwa manusia tak ada bedanya dengan robot penggerak mesin-mesin industri. Maka tak bisa ditolak, berbagai penyakit sosial yang merupakan efek samping dari industrialisasi terus merajalela.
Menolak industrialisasi, sekarang ini jelas merupakan mimpi. Menghadapi gelombang hilangnya nilai-nilai kemanusiaan dan keterasingan manusia dengan sekitarnya, kita bisa memulainya dari membangkitkan semangat persahabatan di antara anak-anak, saudara, dan kita sendiri. Semangat untuk mau saling belajar dan mau saling berbagi suka-duka harus kita tanamkan sejak dini. Dan tampaknya, untuk keperluan itulah buku ini penting hadir di hadapan pembaca sekalian.
Rabu, 03 September 2014
Agama Relasi Gender dan Feminisme
AGAMA RELASI GENDER DAN FEMINISME
Karya : Kadarusman, M.Ag
Ukuran Buku : 14,5 x 21 cm
Tebal : xvi + 192 Halaman
Harga : Rp 26.000,-
Dengan belajar dari gerakan feminis liberal, feminis marxis, feminis radikal, feminis sosialis, dan dari berbagai pengalaman interaksi antara feminism dengan agama, serta dari kajian terhadap wacana kegelisahan teologis para feminis muslim, penulis buku ini ingin memberikan kontribusi yang mendasar dalam upaya pembangunan imperium fikih perempuan. Menurut para teolog feminism, kaum perempuan adalah korban elitism teologi klasik. Usaha untuk membebaskan perempuan dari penindasan patriarkal hanya bisa dilakukan dengan membongkar paradigm teologi Islam yang elitis ke paradigm teologi yang humanis dan transformatif. Selain itu, melakukan reinterpretasi terhadap formulasi hukum islam seiring dengan perubahan struktur masyarakat.
Kebanyakan karya-karya para feminis muslim menunjukkan kerangka ebrpikir yang berserakan dan tidak sistematis, tetapi memiliki hubungan metodologis dan semangat yang sama. Buku ini bermaksud untuk merangkum mode of thought para feminis muslim tersebut dalam sistematika metodologi yang utuh, karenanya akan berbeda dengan karya para feminis wacana kritik hadits (al-jarh wa at-ta’dil) menjadi kajian yang parsial, maka dalam buku ini wacana kritik hadits menjadi tema pokok yang terfokus dan sistematis.
Karya : Kadarusman, M.Ag
Ukuran Buku : 14,5 x 21 cm
Tebal : xvi + 192 Halaman
Harga : Rp 26.000,-
Dengan belajar dari gerakan feminis liberal, feminis marxis, feminis radikal, feminis sosialis, dan dari berbagai pengalaman interaksi antara feminism dengan agama, serta dari kajian terhadap wacana kegelisahan teologis para feminis muslim, penulis buku ini ingin memberikan kontribusi yang mendasar dalam upaya pembangunan imperium fikih perempuan. Menurut para teolog feminism, kaum perempuan adalah korban elitism teologi klasik. Usaha untuk membebaskan perempuan dari penindasan patriarkal hanya bisa dilakukan dengan membongkar paradigm teologi Islam yang elitis ke paradigm teologi yang humanis dan transformatif. Selain itu, melakukan reinterpretasi terhadap formulasi hukum islam seiring dengan perubahan struktur masyarakat.
Kebanyakan karya-karya para feminis muslim menunjukkan kerangka ebrpikir yang berserakan dan tidak sistematis, tetapi memiliki hubungan metodologis dan semangat yang sama. Buku ini bermaksud untuk merangkum mode of thought para feminis muslim tersebut dalam sistematika metodologi yang utuh, karenanya akan berbeda dengan karya para feminis wacana kritik hadits (al-jarh wa at-ta’dil) menjadi kajian yang parsial, maka dalam buku ini wacana kritik hadits menjadi tema pokok yang terfokus dan sistematis.
Choses Dites Uraian & Pemikiran Pierre Bourdieu
CHOSES DITES URAIAN & PEMIKIRAN
Karya : Pierre Bourdieu
Ukuran Buku : 15,5 x 24 cm
Tebal : vi + 270 Halaman
Harga : Rp 55.000,-
PIERRE BOURDIEU sudah sering menyatakan adanya berbagai kesulitan dalam sosiologi, dan buku ini banyak membahas hal, tersebut. Masalah seperti itu bagi Bourdieu justru menjustifikasi terbitnya transkripsi-transkripsi ceramah, wawancara dan makalahnya menjadi buku. Maka lahirlah buku ini.
Buku ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama membicarakan jalur yang harus dilalui dengan sub kajian “Kerja lapangan dalam Filsafat” dan “Petunjuk”. Bagian Kedua berbicara tentang Konfrontasi dengan sub kajiannya adalah : Dari aturan Menuju Strategi : Kodifikasi; Sosiolog Kepercayaan dan Kepercayaan Sosiolog; Mengobjektivikasi Subjek yang Mengobjektivasi; Runtuhnya Agama; Kepentingan Sang Sosiolog; Bacaan, Pembaca, Budayawan dan Kesusastraan. Selanjutnya bagian ketiga tentang Arahan Baru dengan sub kajian; Ruang Sosial dan Kuasa Simbolis; Arena Intelektual; Sebuah Dunia yang Tersisih; Pemakaian Istilah “Rakyat”; Pendelegasian dan Fetisisme Politik; Program untuk Sebuah Sosiologi Olahraga; Jejak Pendapat: “Ilmu Pengetahuan” Tanpa Ilmuwan.
Silahkan membaca!
Karya : Pierre Bourdieu
Ukuran Buku : 15,5 x 24 cm
Tebal : vi + 270 Halaman
Harga : Rp 55.000,-
PIERRE BOURDIEU sudah sering menyatakan adanya berbagai kesulitan dalam sosiologi, dan buku ini banyak membahas hal, tersebut. Masalah seperti itu bagi Bourdieu justru menjustifikasi terbitnya transkripsi-transkripsi ceramah, wawancara dan makalahnya menjadi buku. Maka lahirlah buku ini.
Buku ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama membicarakan jalur yang harus dilalui dengan sub kajian “Kerja lapangan dalam Filsafat” dan “Petunjuk”. Bagian Kedua berbicara tentang Konfrontasi dengan sub kajiannya adalah : Dari aturan Menuju Strategi : Kodifikasi; Sosiolog Kepercayaan dan Kepercayaan Sosiolog; Mengobjektivikasi Subjek yang Mengobjektivasi; Runtuhnya Agama; Kepentingan Sang Sosiolog; Bacaan, Pembaca, Budayawan dan Kesusastraan. Selanjutnya bagian ketiga tentang Arahan Baru dengan sub kajian; Ruang Sosial dan Kuasa Simbolis; Arena Intelektual; Sebuah Dunia yang Tersisih; Pemakaian Istilah “Rakyat”; Pendelegasian dan Fetisisme Politik; Program untuk Sebuah Sosiologi Olahraga; Jejak Pendapat: “Ilmu Pengetahuan” Tanpa Ilmuwan.
Silahkan membaca!
Arena Produksi Kultural
ARENA PRODUKSI KULTURAL
Karya : Pierre Bourdieu
Ukuran Buku : 15,5 x 24 cm
Tebal : iii + 396 Halaman
Harga : Rp 75.000,-
Area Produksi Kultural mempersembahkan tulisan-tulisan terpenting Bourdieu seputar kebudayaan, terutama yang terkait dengan seni, sastra, estetika serta posisi intelektual dan buayawan dalam kehidupan sosial.
Di sini Bourdieu mengembangkan pendekatan yang benar-benar orisinal terhadap kajian sastra dan karya-karya senin lain. Dia membahas masalah-masalah kunci yang mengisi ruang perdebatan sastra, seni dan kritik kebudayaan di penghujung abad XX: nilai estetis dan penilaian, konteks sosial praktik cultural, peran intelektual dan seniman, serta struktur otoritas kesusastraan dan kesenian.
Bourdieu membangun sebuah teori arena cultural yang menempatkan karya seni di dalam kondisi-kondisi sosial produksi, sirkulasi dan konsumsinya. Dia mengkaji individu dan lembaga apa saja yang berperan dalam menjadikan karya cultural sebagai produk cultural: bukan hanya penulis dan seniman, tapi juga penerbit, kritikus, dealer, galeri dan akademi-akademi. Dia menganalisis struktur arena cultural maupun posisi arena ini di dalam struktur kekuasaan yang terdapat di ranah sosial yang lebih luas.
Esai-esai yang termuat di sini mengkaji topik-topik yang beragam, mulai dari sudut pandang Flaubert dalam menulis novel, revolusi estetika yang dilancarkan Manet di dunia seni lukis, latar historis kemunculan tatapan murni (pure gaze) dalam mengapresiasi karya seni, serta yang paling penting, hubungan seni dengan kekuasaan.
Arena Produksi Kultural patut sekali dikonsumsi mahasiswa dan ilmuwan dari berbagai disiplin: sosiologi dan teori sosial, sastra, seni serta kajian budaya.
Karya : Pierre Bourdieu
Ukuran Buku : 15,5 x 24 cm
Tebal : iii + 396 Halaman
Harga : Rp 75.000,-
Area Produksi Kultural mempersembahkan tulisan-tulisan terpenting Bourdieu seputar kebudayaan, terutama yang terkait dengan seni, sastra, estetika serta posisi intelektual dan buayawan dalam kehidupan sosial.
Di sini Bourdieu mengembangkan pendekatan yang benar-benar orisinal terhadap kajian sastra dan karya-karya senin lain. Dia membahas masalah-masalah kunci yang mengisi ruang perdebatan sastra, seni dan kritik kebudayaan di penghujung abad XX: nilai estetis dan penilaian, konteks sosial praktik cultural, peran intelektual dan seniman, serta struktur otoritas kesusastraan dan kesenian.
Bourdieu membangun sebuah teori arena cultural yang menempatkan karya seni di dalam kondisi-kondisi sosial produksi, sirkulasi dan konsumsinya. Dia mengkaji individu dan lembaga apa saja yang berperan dalam menjadikan karya cultural sebagai produk cultural: bukan hanya penulis dan seniman, tapi juga penerbit, kritikus, dealer, galeri dan akademi-akademi. Dia menganalisis struktur arena cultural maupun posisi arena ini di dalam struktur kekuasaan yang terdapat di ranah sosial yang lebih luas.
Esai-esai yang termuat di sini mengkaji topik-topik yang beragam, mulai dari sudut pandang Flaubert dalam menulis novel, revolusi estetika yang dilancarkan Manet di dunia seni lukis, latar historis kemunculan tatapan murni (pure gaze) dalam mengapresiasi karya seni, serta yang paling penting, hubungan seni dengan kekuasaan.
Arena Produksi Kultural patut sekali dikonsumsi mahasiswa dan ilmuwan dari berbagai disiplin: sosiologi dan teori sosial, sastra, seni serta kajian budaya.
Selasa, 02 September 2014
Dari Gadjah Mada Sampai Wali Sanga
DARI
GADJAH MADA SAMPAI WALI SANGA
Karya
: Riyanto Tri Wahono
Ukuran
Buku : 14,5 x 21 cm
Tebal
: xiv + 332 Halaman
Harga : Rp 40.000
Gadjah
Mada adalah aktor utama dari sekian banyak peristiwa besar yang terjadi di
Majapahit. Peran Gadjah Mada sebagai Mahapatih tidak hanya sekedar mewarnai
merah birunya kerajaan nusantara itu. Dialah yang berperan besar membentuk
konsep kenegaraan “modern” Majapahit, membangun infrastruktur pemerintahan yang
kuat, dan menggerakkan politik luar negeri yang mengagumkan.
Langganan:
Postingan (Atom)