Minggu, 16 Agustus 2015

MASYARAKAT RISIKO: Menuju Modernitas Baru

Karya: Ulrich Beck
Ukuran: 15,5 x 24 cm
Tebal: xxx+346 Halaman
Harga: Rp 85.000,-




Kita sedang mengalami suatu transformasi fondasi perubahan. Akan tetapi, untuk memahami hal ini citra masyarakat industri hendaknya direvisi. Menurut cetak birunya ia adalah masyarakat semi-modern, dengan unsur kontra-modernnya yang tetap bukan sesuatu yang lama atau tradisional melainkan lebih tepatnya adalah konstruk dan produk zaman industri itu sendiri. Konsep masyarakat industri bersandar pada suatu kontradiksi di antara prinsip-prinsip universal modernitas—hak-hak sipil, kesetaraan, diferensiasi fungsional, metode argumentasi dan skeptisisme—dan struktur eksklusif lembaganya, di mana prinsip-prinsip ini hanya dapat diwujudkan secara parsial, sektoral, dan selektif. Konsekuensinya ialah masyarakat industri mendestabilisasi dirinya sendiri justru melalui pembentukannya. Kontinuitas menjadi ‘sebab’ diskontinuitas. Manusia dibebaskan dari kepastian-kepastian dan cara-cara hidup zaman industrial. Goncangan-goncangan yang ditimbulkan ini membentuk sisi lain dari masyarakat risiko. Sistem koordinat yang mempercepat kehidupan dan pemikiran dalam modernitas industrial—sumbu gender, keluarga, dan pekerjaan, kepercayaan pada sains dan kemajuan—mulai bergoncang, terjadilah senjakala baru peluang dan bahaya—kontur masyarakat risiko. Peluang? Dalam masyarakat risiko prinsip modernitas diselamatkan dari pemisahan dan batas-batasnya dalam masyarakat industri.

Pada tingkat tertentu, buku ini memuat teori sosial proyektif, yang berorientasi empiris—tanpa usaha perlindungan metodologis. Hal itu didasarkan pada penilaian bahwa kita adalah saksi-mata—sebagai subjek dan objek—atas suatu keretakan di dalam modernitas, yang sedang membebaskan diri dari kontur-kontur masyarakat industri klasik dan sedang menempa bentuk baru—‘masyarakat risiko’ (industrial). Dalam banyak hal buku ini mencerminkan penemuan dan proses belajar pengarangnya. Hal ini menekankan watak proses dari argumentasi bukunya dan jangan dipahami sebagai cek kosong untuk menghadapi berbagai keberatan. Hal itu menawarkan keuntungan bagi para pembaca karena dapat membaca bab-bab secara terpisah atau dengan urutan yang berbeda, dan memikirkannya dalam-dalam beserta ajakan yang sadar untuk menggunakan, menentang, dan melengkapi argumen-argumen tersebut.

ETNOMETODOLOGI dalam Ilmu Sosial

Karya George Ritzer

Dalam kerangka penelitian kualitatif, etnometodologi diposisikan sebagai sebuah landasan teoritis bagi metode tersebut. Etnometodologi sebagai sebuah studi pada dunia subjektif, tentang kesadaran, persepsi dan tindakan individu dalam interaksinya dengan dunia sosial yang ditempatinya sesuai dengan pokok penelitian kualitatif yang juga menekankan pada dunia subjektif dengan setting sosial dimana ia terlibat didalamnya. Pada kenyataannya etnometodologi ini merupakan kajian yang selalu memiliki peminat dalam studi ilmu sosial, meski ia skeptis terhadap setiap defenisi mengenai dunia sosial yang dibuat oleh sosiologi. Etnometodologi membebaskan setiap situasi untuk mendefenisikan dirinya sendiri.

Buku ini adalah rekaman atas kuliah yang dilakukan oleh George Ritzer yang disampaikan pada para mahasiswa yang tengah mengkaji teori sosiologi. Di dalam buku ini Ritzer berbicara tentang etnometodologi sebagai satu jenis teori sosiologi. Dalam kacamata Ritzer etnometodologi menjadi studi tentang praktik sehari-hari yang digunakan anggota masyarakat biasa dalam menjalani kehidupan keseharian mereka. Orang dipandang menjalankan kehidupan sehari-hari mereka melalui berbagai praktik secara cerdas.